Selasa, 06 Januari 2015

Persamaan Hak dan Derajat

Persamaan Hak dan Derajat


Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di dalam perjalanan sejarah, tema hak relatif lebih muda usianya dibandingkan dengan tema kewajiban, walaupun sebelumnya telah lahir . Tema hak baru “lahir” secara formal pada tahun 1948 melalui Deklarasi HAM PBB, sedangkan tema kewajiban (bersifat umum) telah lebih dahulu lahir melalui ajaran agama di mana manusia berkewajiban menyembah Tuhan, dan berbuat baik terhadap sesame. Sementara Derajat adalah tingkatan suatu pandangan seseorang dari masyarakat tertentu.


Persamaan hak dan derajat di Indonesia

Banyak manusia yang berfikir dan menuntut pemerintah untuk menyamaratakan hak dan derajatnya dengan manusia lain. Tanpa ia sadari sebenarnya yang petut untuk meningkatkan hak dan derajat itu adalah manusia yang bersangkutan. Hak dan derajat sebenarnya akan meningkat jika manusia tersebut ingin dan mencoba untuk meningkatkannya, tanpa harus menuntut beberapa instansi untuk melakukan yang sebenarnya adalah tugas dari manusia itu sendiri.

Khusus di Indonesia, dan umumnya di seluruh Negara dunia, penyamarataan hak dan derajat balum sepenuhnya tercapai. Untuk hak sebagai warga Negara sebenarnya telah dianggarkan oleh pemerintah, hanya saja ada sebagian oknum yang selalu belum puas atas apa yang ia inginkan sehingga hak tersebut tidak sampai ke tangan masyarakat sepenuhnya. Sementara di berbagai Negara di dunia, khususnya Negara maju sudah melaksanakan persamaan hak hingga hampir seratus persen.contoh Australia, adalah salah satu Negara maju dimana semua warganya berhak mendapatkan hidup yang layak, sekalipun dia seorang pengangguran ataupun gelandangan. Setiap warga di sana yang tidak mempunyai biaya untuk makan disediakan dapur umum untuk mereka dan makanan itu pun tentunya gratis. Memang Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Negara-negara lain apalagi Negara maju seperti Australia, tapi setidaknya kita bisa mengambil pengajaran dari contoh tadi.

Tentang persamaan derajat, menurut penulis pribadi sebenarnya adalah tanggung jawab pribadi masing-masing manusia. Jika seorang manusia ingin memiliki derajat yang tinggi, atau minimal sederhana, manusia tersebut tentu seharusnya juga tidak berdiam diri dan menunggu keajaiban yang datangnya entah dari mana, seharusnya ia melakukan sesuatu, jika ia tidak bisa melakukan sesuatu untuk orang lain minimal untuk dirinya sendiri.”Emang kalo rejeki kagak kemane, tapi kalo lu kagak kemane2, mane mao dapet rejeki” kata tersebut saya kutip dari Benjamin S. Masalah persamaan derajat, menurut penulis pribadi tidak akan terjadi, sebab jika semua orang memiliki derajat yang sama, tidak aka nada pemimpin, apalagi pemerintahan, dan tentunya manusia bingung karena tidak ada pemimpin untuk di ikuti. Jadi, perbedaan derajat, menurut penulis pribadi adalah anugrah dan tidak perlu diperdebatkan. Kembali ke konsep pribadi, lakukanlah hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupan serta harkat dan martabat diri kita, keluarga, dan orang-orang sekitar kita.

Sumber : id.wikipedia.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar