Tugas kedua dari tiga tugas bulan kedua semester awal pada mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, masih masalah sosial dan tepatnya tentang pelapisan atau bahasa kerennya stratifikasi sosial. let's reading and happy fun..
Stratifikasi sosial di indonesia
Kasta (Stratifikasi/Pelapisan sosial) |
Ukuran kekayaan
Kekayaan
(materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat
ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling
banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial,
demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke
dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada
bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara
berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam
berbagi kepada sesama
Ukuran kekuasaan
dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan
sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas
dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai
orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat
mendatangkan kekayaan.
Stratifikasi di indonesia sebenarnya harus dihilangkan, walau
sebenarnya pemerintah ataupun warga negara tidak mengakui secara lisan kalau
mereka masih memakai sistem stratifikasi dalam kehidupan mereka.
Pemerintah tidak membuat undang-undang supaya stratifikasi
dilaksanakan, namun dalam pengimplementasiannya sedikit banyaknya pemerintah
menjalankan kebijakan tertentu kepada beberapa orang tertentu, sedangkan
beberapa orang lainnya tidak mendapat tindakan yang sama. Di daerah penulis
pribadi masih banyak sekali pelaksanaan sistem stratifikasi dalam pemerintahan,
contohnya saja pengalaman penulis pribadi, sewaktu pemilihan anggota paskibra
kabupaten, teman penulis yang sudah jelas ikut dan lulus seleksi tidak mendapat
panggilan sebagai anggota paskibra, setelah penulis telusuri, penulis mendapa
info dari pengurusnya langsung bahwa teman penulis tersebut digantikan
posisinya dengan anak kandung dari orang dalam yang bekerja di dalam
pemerintahan. Sangat jelas sekali kita lihat stratifikasi masih berkembang
seolah-olah menjai rahasia umum di daerah penulis khususnya dan di negara kita
kususnya.
Masyarakat indonesia pada dasarnya tidak ingin adanya stratifikasi
di indonesia maupun dari kalangan kelas atas sampai kelas bawah, namun dalam
tata bahasa yang baru saja penulis tulis sangat jelas pembagiannya seakan-akan
ada sekat yang membatasi antara kata-kata “masyarakat kelas atas” dengan
“masyarakat kelas bawah”.
Sebagai masyarakat kelas atas para priayi kebanyakan tidak ingin
disamakan dengan masyarakat biasa, cotohnya saja di rumah sakit yang sebagai
mana telah kita ketahui bersama sangat jelas terbagi atas tingkat-tingkat
pelayanannya sesuai dari posisi dan pembayaran tergantung uang yang
dimilikinya. Masyarakat kelas atas lebih memilih kelas VIP di rumah sakit
karena merasa sanggup membayarnya, dan cenderung masyarakat kelas atas akan
cepat mendapat perhatian medis dibanding yang lain.
Sedangkan masyarakat kelas bawah banyak juga yang memandang rendah
masyarakat kelas bawah yang cenderung bersikap sombong atas apa yang dia
miliki, walaupun tidak semua orang kaya yang sombong, tapi kebanyakan
masyarakat kelas bawah telah memberi lebel sombong kepada kebanyakan orang
kaya.
Menurut penulis pribadi keberagaman dalam semua ini adalah
anugerah yang indah, karna tanpa keberagaman tidak semua orang akan mendapat
apa yang dia mau tanpa bantuan dari orang lain.
Sumber:
id.wikipedia.org
google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar