“Kehidupan adalah masalah, jika kita mempunyai
masalah maka kita masih diberi kesempatan untuk hidup”, setidaknya begitulah
ayah saya menjelaskan sedikit makna dari kehidupan kepada saya. Setiap lini
dalam kehidupan kita pasti memiliki masalah, dari yang ringan maupun yang
berat. Setiap manusia pasti pernah dan akan mendapatkan cobaan, dan yang
membedakan masing-masing manusia itu adalah sikapnya dalam menghadapi cobaan
tersebut.
Tak terlepas dari itu, saya sebagai manusia juga
tak luput dari cobaan, dan tentunya saya juga memiliki sikap hidup untuk
menghadapinya. Saya pribadi membuat beberapa poin pembeda dalam hal ini, yaitu
:
1. Ketika semua
belum dimulai
Ø Dalam agama yang saya anut, doa untuk keluar rumah
kurang lebih seperti ini: “dengan nama Allah, aku menyerahkan semuanya
kepada-Mu ya Allah”, artinya dari doa tersebut saya ambil kesimpulan bahwa
berserah diri atau yang lebih dikenal dengan istilah “Tawakal” dalam Islam harus dilakukan di awal, sebelum semua dimulai,
sehingga apa pun keputusan Allah yang akan terjadi nantinya, kita sebagai
manusia telah ikhlas jauh sebelum semuanya terjadi.
2. Ketika
berhadapan dengan cobaan
Ø Sebelum membahas tentang cobaannya, perlu kita
ingat bahwa cobaan yang kita alami, itu semua telah terjadi, sehingga apa pun
yang kita lakukan, pikirkan dan ucapkan tidak akan mengubah semua yang telah
terjadi. Adapun yang kita lakukan harusnya hanyalah suatu hal yang setidaknya
akan membuat situasi menjadi agak lebih tenang, sehingga di detik pertama ketika
cobaan itu datang, dalam pikiran kita harus dipenuhi dengan energi positif,
karena seperti yang kita ketahui setiap cobaan itu adalah energi negatif, dan
jangan biarkan dia merasuki pikiran kita untuk berpikiran negatif, karena jika
itu terjadi, bukan hanya diri kita bisa jadi gelisah tapi juga bisa membuat
keadaan yang awalnya buruk itu menjadi lebih buruk lagi. Intinya, kata kunci
dalam menghadapi cobaan ialah tabah. Bukan
ketika semuanya telah berlalu, tapi kita harus tabah ketika detik pertama
cobaan itu datang. Sehingga hal yang akan kita lakukan selanjutnya bisa membuat
keadaan menjadi lebih baik, atau setidaknya tidak bertambah buruk
3. Ketika semua
telah berlalu
Ø Ketika semuanya berlalu saya hampir selalu ingat
ayat Al-Quran, surat Al-Baqarah (2) ayat terakhir (286) yang menjelaskan bahwa
Allah hanya akan memberikan cobaan sesuai dengan kesanggupan hamba-hambanya.
Karena dengan percaya kepada janji Allah tersebut akan mencegah kita untuk
menyalahkan Allah. Ketika sepintas terpikir oleh saya beratnya cobaan yang
sedang saya rasakan, hampir selalu saya berkata kepada diri saya sendiri bahwa
Allah percaya kepada saya untuk memikul beban berat ini, sehingga saya yang
hanya manusia biasa, tidak berhak untuk tidak percaya kepada diri saya
sendiri.
Ø Selain itu ketika semuanya telah berlalu, kita
tidak boleh melewatkan poin paling penting dalam sebuah cobaan, yaitu hikmah. Setelah keadaan sudah dapat
berjalan normal kembali setelah cobaan itu berlalu, cobalah pikirkan apa saja
hikmah dari cobaan tersebut, karena hanya hikmahlah satu-satunya hal positif
yang ada dalam cobaan. Jika seorang tidak bisa mendapat hikmah dari sebuah
cobaan, maka ia termasuk orang-orang yang merugi.
Ø Setelahnya, dengan bekal hikmah pengalaman dari
cobaan yang telah berlalu tersebut, cobalah kembali menjalani kehidupan walau
tak jarang, kehidupan tersebut akan sedikit berbeda, bahkan sangat berbeda
dengan keadaan sebelum cobaan tersebut datang. Namun jalani saja semua dengan
positif karena walau bagaimanapun juga, kehidupan harus terus berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar