Selasa, 26 Desember 2017

SIKAP HIDUP DALAM MENGHADAPI COBAAN

“Kehidupan adalah masalah, jika kita mempunyai masalah maka kita masih diberi kesempatan untuk hidup”, setidaknya begitulah ayah saya menjelaskan sedikit makna dari kehidupan kepada saya. Setiap lini dalam kehidupan kita pasti memiliki masalah, dari yang ringan maupun yang berat. Setiap manusia pasti pernah dan akan mendapatkan cobaan, dan yang membedakan masing-masing manusia itu adalah sikapnya dalam menghadapi cobaan tersebut.
Tak terlepas dari itu, saya sebagai manusia juga tak luput dari cobaan, dan tentunya saya juga memiliki sikap hidup untuk menghadapinya. Saya pribadi membuat beberapa poin pembeda dalam hal ini, yaitu :
1.   Ketika semua belum dimulai
Ø  Dalam agama yang saya anut, doa untuk keluar rumah kurang lebih seperti ini: “dengan nama Allah, aku menyerahkan semuanya kepada-Mu ya Allah”, artinya dari doa tersebut saya ambil kesimpulan bahwa berserah diri atau yang lebih dikenal dengan istilah “Tawakal” dalam Islam harus dilakukan di awal, sebelum semua dimulai, sehingga apa pun keputusan Allah yang akan terjadi nantinya, kita sebagai manusia telah ikhlas jauh sebelum semuanya terjadi.

2.   Ketika berhadapan dengan cobaan
Ø  Sebelum membahas tentang cobaannya, perlu kita ingat bahwa cobaan yang kita alami, itu semua telah terjadi, sehingga apa pun yang kita lakukan, pikirkan dan ucapkan tidak akan mengubah semua yang telah terjadi. Adapun yang kita lakukan harusnya hanyalah suatu hal yang setidaknya akan membuat situasi menjadi agak lebih tenang, sehingga di detik pertama ketika cobaan itu datang, dalam pikiran kita harus dipenuhi dengan energi positif, karena seperti yang kita ketahui setiap cobaan itu adalah energi negatif, dan jangan biarkan dia merasuki pikiran kita untuk berpikiran negatif, karena jika itu terjadi, bukan hanya diri kita bisa jadi gelisah tapi juga bisa membuat keadaan yang awalnya buruk itu menjadi lebih buruk lagi. Intinya, kata kunci dalam menghadapi cobaan ialah tabah. Bukan ketika semuanya telah berlalu, tapi kita harus tabah ketika detik pertama cobaan itu datang. Sehingga hal yang akan kita lakukan selanjutnya bisa membuat keadaan menjadi lebih baik, atau setidaknya tidak bertambah buruk

3.   Ketika semua telah berlalu
Ø  Ketika semuanya berlalu saya hampir selalu ingat ayat Al-Quran, surat Al-Baqarah (2) ayat terakhir (286) yang menjelaskan bahwa Allah hanya akan memberikan cobaan sesuai dengan kesanggupan hamba-hambanya. Karena dengan percaya kepada janji Allah tersebut akan mencegah kita untuk menyalahkan Allah. Ketika sepintas terpikir oleh saya beratnya cobaan yang sedang saya rasakan, hampir selalu saya berkata kepada diri saya sendiri bahwa Allah percaya kepada saya untuk memikul beban berat ini, sehingga saya yang hanya manusia biasa, tidak berhak untuk tidak percaya kepada diri saya sendiri.
Ø  Selain itu ketika semuanya telah berlalu, kita tidak boleh melewatkan poin paling penting dalam sebuah cobaan, yaitu hikmah. Setelah keadaan sudah dapat berjalan normal kembali setelah cobaan itu berlalu, cobalah pikirkan apa saja hikmah dari cobaan tersebut, karena hanya hikmahlah satu-satunya hal positif yang ada dalam cobaan. Jika seorang tidak bisa mendapat hikmah dari sebuah cobaan, maka ia termasuk orang-orang yang merugi.

Ø  Setelahnya, dengan bekal hikmah pengalaman dari cobaan yang telah berlalu tersebut, cobalah kembali menjalani kehidupan walau tak jarang, kehidupan tersebut akan sedikit berbeda, bahkan sangat berbeda dengan keadaan sebelum cobaan tersebut datang. Namun jalani saja semua dengan positif karena walau bagaimanapun juga, kehidupan harus terus berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar