Senin, 30 Maret 2015

Manusia dan Budaya



Assalamu’alaikum warahmatulah Wabarokah.
Alhamdulillahirabbil’alamin, Ashaduala ilaha ilallah, waashaduanamuhammadarrasulullah.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan menceritakan tulisan yang ber tema “Manuasia dan Budaya”, disamping untuk memenuhi tugas mata kulia “Ilmu Budaya Dasar”, tulisan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang budaya, khususnya budaya minangkabau, yang berpusat di provinsi Sumatera Barat.



Manusia dan Budaya


Menurut Wikipedia Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya), Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Photographer: Ilham Bismark
Di daerah minangkabau, terdapat suatu tempat yang dijuluki “Nagari Saribu Rumah Gadang” artinya negri seribu rumah gadang. Rumah gadang merupakan rumah adat minangkabau, dan di daerah tersebut memang terdapat ratusan Rumah Gadang. Nama resmi dari daerah tersebut adalah “Koto Baru” yang terdapat di Kabupaten Solok Selatan. Fyi, di Sumatera Barat terdapat banya tempat yang dinamakan Koto Baru. Koto Baru yang terdapat di Solok Selatan sendiri merupakan suatu tempat kecil  yang  terkenal di Solok Selatan sehingga Kabupaten Solok Selatan sendiri sering disebut sebagai kabupaten saribu rumah gadang. Daerah sekitar Negari Saribu Rumah Gadang juga terdapat banyak Rumah Gadang, walau sekarang sudah banya rumah modern yang ditempati masyarakat setempat.

Rumah gadang juga memiliki makna tertentu disetiap arsitekturnya. Salah satunya atap rumah gadang yang berbentuk gonjong, menceritakan sebuah kisah asal mula nama “Minangkabau” yang berhubungan dengan pertandingan adu kerbau, sehingga cerita tersebut menginspirasi pembuatan gonjong rumah gadang.

Rumah gadang bukan merupakan kepunyaan pribadi melainkan kepunyaan suku masing-masing, dan berbeda dengan budaya daerah lain, di minangkabau memiliki kekerabatan “Matrilineal”, artinya kekerabatan menurut garis keturunan ibu, jadi yang istilahnya “pamacik kunci rumah gadang” artinya pemegang kunci rumah gadang adalah Limpapeh atau wanita yang dituakan di suku tersebut. Karena rumah gadang bukan kepunyaan pribadi, jadi menjual rumah gadang dihitung melanggar hukum disana.

Rumah gadang merupakan bagian budaya minangkabau, dan minangkabau merupakan bagian dari budaya Indonesia,. Budaya khususnya di minangkabau merupakan kekayaan Indonesia. Karena Indonesia memiliki berbagai budaya, seharusnya kita bisa melestarikan budaya yang ada di daerah kita masing-masing. Karena seperti yang kita ketahui, Negara Amerika Serikat merupakan Negara adidaya, mereka bisa maju karena mereka melestarikan budaya mereka, Indonesia juga bisa maju jika kita bisa melestarikan budaya kita sendiri.

#IB